Tips Memilih Kusen Pengganti Kayu

Tips Memilih Kusen Pengganti Kayu

● Oleh Septana Bagus Pribadi

Saat ini sangat sulit untuk menemukan kayu yang berkualitas. Kalaupun ada maka harganya akan sangat mahal. Karena itu, penggunaan kayu sebagai material penyusun bangunan, mulai banyak ditinggalkan. Diawali dengan kuda-kuda atau konstruksi atap. Dewasa ini hampir setiap rumah tinggal menggunakan kuda-kuda baja ringan sebagai pengganti kuda-kuda kayu. Demikian halnya dengan kusen.
Memang, kusen kayu tetap memiliki aspek estetis yang tertinggi, tetapi dengan fenomena langkanya kayu berkualitas, membuat masyarakat harus mulai berpikir untuk menggunakan material non kayu sebagai bahan kusen. Walaupun sebetulnya ada beberapa pilihan material kusen yang tersedia di pasaran, yaitu, aluminium, baja, pvc, dan upvc, Pilihan terbanyak jatuh pada kusen dengan bahan aluminium. Kusen dan pintu besi atau baja banyak dipergunakan pada pintu dengan fungsi-fungsi khusus, misalnya pintu garasi dan pintu gudang yang memerlukan bentang pintu yang lebar. 
Semantara itu, kusen dan pintu pvc dan upvc lebih banyak dipergunakan sebagai pintu kamar mandi, karena sifat utamanya yang tahan air. Upvc adalah singkatan dari Unplasticised Poly Vinyl Chlorida, sejenis thermoplastik yang tahan terhadap suhu, cuaca, dan unsur asam. Jadi untuk bahan kusen pada umumnya pilihan utama yang banyak dipergunakan hanya ada dua, yaitu kusen kayu dan aluminium. 
Kusen Kayu. 
Kayu yang dipergunakan sebagai bahan kusen memiliki ukuran penampang 5x12cm, 6x12cm, atau 6x15cm. Pilihan jenis kayu yang dipergunakan tergantung dari budget yang dialokasikan serta finishing yang akan dipergunakan nantinya. Untuk kusen dengan finishing yang transparan, misalnya mellamic, politur, dan fancy, pilihlah kayu dengan corak dan serat yang bagus. Karena jenis finishingtersebut tidak menutupi bahkan menonjolkan serat kayu. 
Jenis kayu dengan serat yang bagus adalah kayu jati dan mahoni. Kayu jati memiliki kelebihan tersendiri, yaitu lebih tahan terhadap rayap. Tetapi kayu jati sendiri juga mempunya kelas-kelas dengan perbedaan harga yang sangat jauh. Mulai dari jati muda yang mempunyai serat agak belang-belang putih yang biasa disebut dengan jati kampung, sampai dengan jati tua yang juga berwarna cokelat tua. Masyarakat biasa menyebut kayu jati jenis tersebut dengan istilah 'jati perhutani'. 
Kusen jati kelas bawah bisa diperoleh dengan harga di bawah Rp.100 ribu /m. Tetapi jati kelas satu dengan motif yang bagus dan bebas dari mata kayu bisa berharga sepuluh kali lipatnya. 
Apabila finishing kusen direncanakan menggunaan warna yang solid, misalnya cat kayu, duco, atau semi duco, maka tidak perlu memilih kayu dengan motif serat yang bagus. Pilihlah kayu yang terkenal karena kekuatan dan kelurusannya, misalnya kayu bangkirai, atau kayu kalimantan lain dengan kelas di bawahnya, misalnya meranti dan kamper. Untuk budget yang lebih rendah, Anda bisa memilih berbagai kayu lokal yang banyak terdapat di pasaran, misalnya kayu durian, kayu nangka, dll. 
Apapun jenis kayu yang kita pilih, pilihlah kayu yang benar-benar tua sebagai bahan kusen. Kayu yang muda masih memiliki kandungan air yang tinggi sehingga muai susut kayu akan sangat tinggi. sehingga pada musim hujan, pintu akan sulit untuk ditutup, sementara pada musim panas, lubang di antara pintu akan sangat lebar. 

Kusen Aluminium 
Kusen aluminium mempunyai penampang ukuran yang lebih kecil dari kusen kayu, yaitu sekitar 5x7,5cm. Menggunakan bahan campuran antara aluminium dan baja yang dibentuk menjadi profil dengan ketebalan sekitar 1 mm. Kusen aluminium biasanya tersedia dalam warna dasar silver, hitam, atau coklat tua. Bisa juga bila kita menghendaki warna khusus, biasanya pewarnaan kusen aluminium dilakukan secara kimiawi menggunakan elektroda. Untuk warna khusus selain ketiga warna di atas tentu akan menimbulkan biaya tambahan. 
Walaupun termasuk jenis logam, tetapi pada kenyataannya kusen aluminium memiliki muai susut yang lebih kecil daripada kayu. Sehingga biasanya pada kusen aluminium tidak dijumpai kasus pintu susah ditutup karena kusen atau daun pintu memuai. Harga kusen aluminium juga lebih murah, yaitu sekitar Rp.75rb s/d 100rb per meter panjang kusen. Tetapi kusen aluminium juga memiliki kelemahan, yaitu sangat tergantung pada kekuatan sambungan dan kerapihan pekerjaan. Apabila kedua hal tersebut dikerjakan dengan cara yang salah, maka kekuatan kusen aluminium tidak akan ada artinya. 

Cara Pemasangan Kusen 
Terdapat perbedaan yang sangat mendasar antara penggunaan kusen kayu dan non kayu. Yaitu pada cara pemasangannya. Kusen kayu dipasang sebelum konstruksi dinding dilakukan, yaitu setelah selesai pondasi dan sloof. Begitu sloof sudah cukup kuat, maka kusen kayu disetel di atasnya dengan menggunakan penopang dari kayu dan bambu. Kusen kayu tersebut harus disetel dengan tepat pada arah horizontal menggunakan waterpas dan arah vertikal menggunakan bandul/pemberat. Setelah kusen kayu terletak pada tempatnya, barulah material penyusun dinding seperti batu bata dipasang di kiri dan kanan kusen. 

Kusen aluminium, besi, dan pvd mempunyai cara pemasangan yang sama sekali berbeda. Kusen tersebut akan dipasang setelah dinding finish betul, tinggal menyisakan pekerjaan pengecatan. Pada dinding bata yang sudah diplester dan diaci, dipersiapkan lubang yang ukurannya sudah sesuai dengan besarnya pintu atau jendela. Lubang tersebut sudah difinish rapi bagian sudut-sudutnya dengan semen yang berkualitas baik. Apabila semen yang dipergunakan kurang baik, maka pada bagian tepi lubang akan mudah rusak/gompal apabila terkena benturan. Setelah finishing tersebut kering betul, barulah tukang kusen aluminium dipanggil untuk mengukur dimensi lubang eksisting dan memotong profil aluminium sesuai kebutuhan. Kusen aluminium dipasang ke dinding dengan menggunakan screw atau fischer
Demikianlah perbedaan antara kedua material utama kusen, yaitu kayu dan aluminium. Anda pilih yang mana? tentu sesuaikan dengan kebutuhan, lokasi rumah, desain rumah, dan tentu saja anggaran biaya. 

Septana Bagus Pribadi, ST, MT, 
Staff Pengajar Jurusan Arsitektur FTUndip
Bale, Suara Merdeka 10 Maret 2013

Posting Komentar

2 Komentar

  1. iya nih cari referensi untuk buka usaha kaca dan alumunium.tmks

    BalasHapus

No spam, please...